makalah ekonomi makro- by ZURINA.,S.M
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro. Adapun judul yang dibahas dalam makalah berikut ini yaitu mengenai GNP, GDP Dan NI
Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen dan pihak yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan kita tentang perkembangan kebijakan-kebijakan ekonomi makro di negara kita dan masalah ekonomi yang sering terjadi. Untuk kesempurnaan dari makalah ini, maka penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca agar dalam menyusun makalah berikutnya dapat lebih baik lagi. Akhirnya dengan tersusunnya makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan kita semua, terima kasih.
Pasir pengaraian, februari 2017
zurina
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................................ 1
C. Rumusan masalah............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian GNP,GDP Dan NI.......................................................................... 2
B. Metode perhitungan pendapatan nasional......................................................... 4
C.Komponen perhitungan pendapatan nasional (C,I,G,X,M)............................... .6
D. Manfaat pendapatan nasional............................................................................ 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................ 9
B. Saran ................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendapatan nasional merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu Negara meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Pendapatan nasional adalah proses kenaikan kapasitas mendapatkan upah, laba atau gaji dari suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan Suatu Negara tersebut. Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolak ukur penilaian Pendapatan Nasional dan Pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut.
Oleh karena itu mempelajari pendapatan nasional adalah hal yang sangat penting bagi kita semua, karena para ekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth).
B.Tujuan Penulisan
Judul materi makalah ini sengaja dipilih agar pembaca dapat memperluas wawasan lebih luas tentang pendapatan nasional khususnya di negara Indonesia, untuk mengetahui seberapa besar dan sejauh mana pertumbuhan ekonomi Negara kita dan bagaimana cara supaya Ekonomi Indonesia juga dapat meningkat seperti halnya dengan negara-negara maju. Meningkatkan pendapatan nasional supaya rakyat dinegara Indonesia dapat makmur seperti di Negara-negara maju, serta bagaimana cara-cara untuk menghitung pendapatan nasional.
C.Rumusan Masalah
1. Pengertian GNP,GDP dan NI
2. Metode perhitungan pendapatan nasional
3. Komponen perhitungan pendapatan nasional (C,I,G,X,M)
4. Manfaat perhitungan pendapatan nasional
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ni,Gnp,Gdp
1. Produk Domestik Bruto (PDB)/Gross Domestic Product (GDP)
Produk Domestik Bruto (PDB) atau dalam bahasa inggris disebut Gross Domestic Product adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksi oleh faktor- faktor produksi milik warga negara, negara tersebut dan warga negara asing yang tinggal di negara tersebut dalam periode waktu tertentu (biasanya satu tahun).
GDP merupakan nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan, penjumlahan nilai tambah, dan penjumlahan pendapatan di dalam perekonomian selama periode waktu tertentu.
GDP juga merupakan penjumlahan nilai konsumsi (C), investasi (I), pembelian barang & jasa oleh pemerintah (G) dan ekspor neto atau nilai ekspor setelah dikurangi nilai impor (X-M).
Peningkatan/pertumbuhan GDP akan meningkatkan pula pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan GDP, dapat pengaruhi oleh :
1. Perubahan ketersediaan sumber daya
2.Peningkatan produktifitas
2. Produk Nasional Bruto (PNB)/Gross National Product (GNP)
Produk Nasional Bruto (PNB) atau yang dalam bahasa inggris Gross National Product (GNP) adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanya barang- barang dan jasa-jasa yang diproduksi atau dihasilkan oleh faktor-faktor produksi yang dihasilkan warga negara sendiri baik yang berada di dalam negeri maupun yang berada di luar negeri selama suatu periode (biasanya satu tahun).
Berdasarkan pengertian PNB tersebut, ada tiga hal penting yang perlu diketahui oleh kalian yaitu :
Produksi Nasional Bruto hanya mencangkup barang-barang akhir (final good) dan atau nilai tambah (value added). Adapun barang antara dan barang setengah jadi (intermediate semifinished goods) tidak dimasukan dalam komponen PNB. Hal ini karena untuk menghindari terjadinya perhitungan ganda terhadap suatu produk.
PNB hanya menghitung atau memasukkan nilai dari barang-barang yang merupakan hasil produksi pada tahun berjalan (dalam suatu periode dilakukannya perhitungan).
ü Barang dan jasa atau PNB yang dihasilkan tersebut dinilai menurut harga pasar yang berlaku.
|
Dengan demikian, GNP dapat dirumuskan sebagai berikut :
* Produk Neto terhadap Luar negeri merupakan selisih dari pendapatan atas hasil produksi warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di luar negeri dengan pendapatan atas hasil produksi warga negara asing (WNA) yang bekerja di Indonesia.
3. Pendapatan Nasional Bersih/Net Nasional Income (NNI)
Pendapatan Nasional Bersih/Net National Income adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyrakat dalam suatu periode (biasanya satu tahun) setelah dikurangi pajak tidak langsung.
Dengan demikian NNI dirumuskan sebagai berikut :
|
* Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang dikenakan kepada wajib pajak pada saat tertentu/terjadi suatu peristiwa. Pajak tidak langsung merupakan beban pajak yang dapat digeser kepada wajib pajak yang lain. Misalnya pajak pertambahan nilai (PPN), Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan lain-lain
B Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
· Metode Produksi (GDP)
Menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan oleh sektor-sektor produktif
Y=P.Q P=harga dan Q=quantitas
Menjumlahkan nilai tambah (VA) dari masing-masing sektor produksi
Y=NTB =nilai tambah bruto
Contoh soal:
sektor 1 harga Rp 100 produksi sebanyak 10,sektor 2 Rp.400 produksi 5,sektor 3 harga Rp.500 produksi 10,maka:
Y=(100*10) +(400*5) +(500*10)=
Rp 1000 + Rp 2000 + Rp 5000 =Rp. 8.000
Contoh menghitung NTB
Misalkan untuk menghitung produk padi:
harga padi/kg Rp.2.000.Dijadikan beras dijual senilai Rp.3.500.dibuat tepung beras dijual senilai Rp.6.000.Dijadikan kue dijual senilai Rp.9.000.Maka NTB masing-masing produk adalah:
Y=2000 + (3.500-2000) + (6000-3500) + (9000-6000) =
2000 + 1500 + 2500 + 3000 = Rp.9000
· Metode Pengeluaran (GNP)
Menghitung nilai pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan semua pengeluaran para pelaku ekonomi yaitu: rumah tangga (C) ,swasta(I), pemerintah(G),dan luar negeri (X-M).Sehingga persamaan identitasnya adalah:
Y= GNP = C + I + G + (X-M)
Contoh soal:
Pendapatan yang diperoleh masyarakat dalam suatu perekonomian sebagai
berikut:
Upah dan gaji Rp 15.000.000,-
Sewa tanah Rp 9.250.000,-
Konsumsi Rp 18.000.000,-
Pengeluaran pemerintah Rp 14.000.000,-
Bunga Modal Rp 3.500.000,-
Keuntungan Rp 12.000.000,-
Investasi Rp 4.500.000,-
Ekspor Rp 12.500.000,-
Jawab :
Y = C + G +
I + (X – M)
= 18.000.000 + 14.000.000 + 4.500.000 + (12.500.000 – 7.250.000)
= Rp. 39.750.000,-
· Metode Pendapatan (NI)
Menjumlah semua pendapatan dari faktor-faktor produksi (TK,Modal,Tanah& skill),bila TK menghasilkan upah=W,Modal menghasilkan bunga=I, tanah menghasilkan sewa=r , dan skill menghasilkan profit=P ,maka NI =
Y = Yw + Yi + Yr + Yp
Perhitungan dengan Metode Pendapatan
Rumus :
Y= R + W + I + P
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
R = Sewa
W = Upah
I = Bunga
P = Laba/Untung
Contoh soal:
Pendapatan yang diperoleh masyarakat dalam suatu perekonomian sebagai berikut:
Upah dan gaji Rp 15.000.000,-
Sewa tanah Rp 9.250.000,-
Konsumsi Rp 18.000.000,-
Pengeluaran pemerintah Rp 14.000.000,-
Bunga Modal Rp 3.500.000,-
Keuntungan Rp 12.000.000,-
Investasi Rp 4.500.000,-
Ekspor Rp 12.500.000,-
Impor Rp 7.250.000,-
Jawab:
Y= R + W + I + P
Y = 9.250.000 + 15.000.000 + 3.500.000 + 12.000.000
Y = 39.75
C.KOMPONEN PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL (C,I,G,X,M)
Berdasarkan pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional adalah jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu periode, biasanya satu tahun. Jadi, berdasarkan metode pengeluaran, pendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh pengeluaran yang dilakukan seluruh rumah tangga pelaku ekonomi (Rumah Tangga Konsumen, Rumah Tangga Produsen, Rumah Tangga Pemerintah dan Rumah Tangga Masyarakat Luar Negeri) di dalam suatu negara selama periode tertentu biasanya setahun. Hasil perhitungannya dinamakan Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP). Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) adalah konsep yang mempunyai arti yang bersamaan dengan GDP, tetapi memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda.
Dalam menghitung PNB, nilai barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung. Karena faktor-faktor produksi yang dimiliki warga negara suatu negara terdapat di negara itu sendiri atau luar negeri, nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor yang digunakan di luar negeri juga dihitung di dalam PNB. Sebaliknya, dalam PNB tidak dihitung produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik penduduk atau perusahaan negara lain yang digunakan di negara tersebut.
Komponen-komponen yang termasuk pendapatan nasional menurut metode pengeluaran adalah sebagai berikut :
1. Rumah tangga dengan jenis pengeluaran Konsumsi (Consumption/C )
Pengeluaran konsumsi rumah tangga merupakan pengeluaran rumah tangga atas barang dan jasa untuk tujuan konsumsi. Rumah tangga dalam hal ini berfungsi sebagai konsumen akhir (final demand) dari berbagai jenis barang dan jasa yang tersedia. Rumah tangga didefinisikan sebagai seorang atau sekelompok orang yang tinggal bersama dalam suatu bangunan tempat tinggal. Mereka secara bersama mengumpulkan pendapatan, memiliki harta dan kewajiban, serta mengkonsumsi barang dan jasa yang utamanya berupa kelompok makanan dan perumahan.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga mencakup pengeluaran konsumsi rumah tangga atas barang dan jasa baik dengan cara membeli, menerima transfer, atau memproduksi sendiri dengan tujuan untuk dikonsumsi atau tidak diproses lebih lanjut menjadi produk baru, dikurangi hasil penjualan neto18 barang bekas atau apkiran pada periode waktu tertentu.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga meliputi seluruh pengeluaran konsumsi atas barang dan jasa oleh penduduk suatu wilayah, baik dilakukan di dalam maupun di luar wilayah domestik penduduk yang bersangkutan.
2. Perusahaan dengan jenis pengeluaran Investasi ( Investment/ I )
Investasi merupakan pengaktifan tabungan masyarakat dalam produksi untuk memperoleh keuntungan. Ini berarti investasi tergantung pada tabungan, semakin besar tabungan masyarakat, semakin besar pula kemungkinan investasi. Semakin besar volume investasi, semakin banyak lapangan kerja dibuka, yang akhirnya memperbesar pendapatan nasional.
3. Pemerintah dengan jenis pengeluaran, Pengeluaran Pemerintah (GovernmentExpenditure/ G)
Pengeluaran konsumsi pemerintah didefinisikan sebagai jumlah seluruh pengeluaran pemerintah yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatannya, yang terdiri dari pembelian barang dan jasa (belanja barang), pembayaran balas jasa pegawai (belanja pegawai), dan penyusutan barang modal, dikurangi dengan hasil penjualan barang dan jasa (output pasar) pemerintah yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pemerintah (yang bukan dikonsumsi oleh pemerintah). Konsumsi pemerintah disebut juga dengan output non- pasar pemerintah.
Pengeluaran konsumsi pemerintah (umum) meliputi konsumsi pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemerintah pusat meliputi seluruh instansi negara, baik yang ada di pusat maupun kantor wilayah (unit vertikalnya) di daerah. Sedangkan pemerintah daerah meliputi pemerintah daerah propinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan pemerintah desa beserta perangkat dinasnya pada masing-masing tingkat pemerintahan tersebut.
Pengeluaran konsumsi pemerintah daerah Propinsi mencakup konsumsi pemerintah desa, pemerintah daerah kabupaten/kota, pemerintah daerah propinsi dan konsumsi pemerintah pusat yang menjadi bagian dari konsumsi pemerintah daerah Propinsi. Dengan menggunakan cara yang sama, pengeluaran konsumsi pemerintah daerah tingkat II (kabupaten/kota) mencakup konsumsi pemerintah desa, pemerintah kecamatan, pemerintah daerah tingkat II (kabupaten/kota), ditambah dengan konsumsi pemerintah daerah tingkat I (propinsi) dan pemerintah pusat yang menjadi bagian dari konsumsi pemerintah daerah tingkat II (kabupaten/kota).
4. Masyarakat luar negeri dengan jenis pengeluaran Ekspor – Impor (Export – Import/ X-M )
Ekspor merupakan salah satu transaksi ekonomi (transaksi perdagangan) yang dilakukan oleh penduduk suatu negara/region lain.transaksi tersebut meliputi transaksi barang, jasa pengangkutan, jasa pariwisata dan jasa lainnya. Transaksi barang dan jasa pada dasarnya dicatat pada saat kepemilikan barang tersebut diterima oleh penduduk negara tujuan, atau pada saat jasa tersebut diterima oleh negara penduduk tujuan. Sedangkan konsep impor pada dasarnya sama dengan ekspor, hanya saja konsep impor dilihat dari sisi sebaliknya.
Langkah awal untuk mengestimasi nilai ekspor dan impor antara negara dengan mengumpulkan data ekspor/impor dari statistik ekspor dan impor BPS yang nilainya dalam satuan dolar Amerika dalam dua digit HS (sekitar 100 komoditas). Selanjutnya nilai ekspor/impor barang dalam dolar AS tersebut disederhanakan menjadi 33 sektor ekonomi
D.Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
o mengetahui potensi sumberdaya(SDM & SDA) suatu negara
o diketahui kemampuan/kekuatan ekonomi suatu negara
o diketahui besarnya produktivitas masyarakat suatu negara
o untuk acuan bagi perencanaan pembangunan nasional
o dapat ditentukan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara
o untuk mendapatkan pinjaman lunak dari lembaga pendanaan internasional
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
· NI (National Income) adalah keseluruhan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu yang dinyatakan dengan satuan uang
· GNP (Gross National Product) atau PNB adalah nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam periode tertentu yang diatur dalam satuan uang,dimana penghasilan barang dan jasa tersebut adalah penduduk /Warga negara didalam negeri ditambah penduduk/Warga negara tersebut diluar negeri
· GDP (Gross Domestic Product) atau PDB dihitung dengan cara menjumlahkan semua dari hasil warga negara yang bersangkutan didalam negeri ditambah warga negara asing yang bekerja dinegara bersangkutan.
METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
· Metode produksi
· Metode pengeluaran
· Metode pendapatan
B Saran
Meningkatnya pendapatan nasional memang suatu prestasi yang baik. Akan tetapi bukan berarti kesejahteraan dan kemakmuran warga masyarakat mengikuti begitu saja. Untuk itu pemerintah harus lebih memaksimalkan pemerataan dalam mendistribusikan pendapatan, agar tidak terjadi gap (kesenjangan) di dalam tingkat kehidupan masyarakat yang berakibat munculnya suatu ketegangan. Berharap agar pemerintah Indonesia tanggap terhadap kondisi perekonomian masyarakat di negara kita.
Comments
Post a Comment