MAKALAH PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN, SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era pasar bebas kembali menantang
kita untuk dapat menjawab dengan aksi berbagai masalah yang ada. Dibutuhkan
segenap pikiran, jiwa, raga, serta energi terbaik kita untuk menjadi para
pelaku peradaban. Dalam memimpin suatu unit bisnis ternyata tidak semudah kita
membahas teorinya, perlu pemahaman lebih mendalam mengenai pusat tanggung
jawab.
Karakteristik organisasi yang
mempengaruhi proses pengendalian, dengan berfokus pada berbagai jenis pusat
tanggung jawab, teknik yang penting untuk pengendaliannya, dan ukuran yang
diperlukan untuk evaluasi kinerja para manajer yang bertanggungjawab atas
pusat-pusat tersebut. Inilah yang dapat menjelaskan secara rinci terkait pusat
tanggung jawab. Pusat tanggung jawab merupakan struktur sistem pengendalian dan
pemberian tanggung jawab kepada subunit organisasi harus mencerminkan strategi
organisasi.
Pusat pertanggungjawaban merupakan
suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab.
Penilaian kinerja manajer sangat penting karena dengan adanya penilaian kinerja
dapat diketahui apakah manajer pusat pertanggungjawaban tersebut melaksanakan
wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tanggung jawab manajer
pusat pertanggungjawaban adalah untuk menciptakan hubungan yang optimal antara
sumber daya input yang digunakan dengan output yang dihasilkan dikaitkan dengan
target kinerja. Input diukur dengan jumlah sumber daya yang digunakan sedangkan
output diukur dengan jumlah produk/outpu tyang dihasilkan.
Oleh sebab itu, kami mencoba
menyusun sebuah makalah yang berkaitan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban
tersebut. Selain itu, penyusunan makalah ini merupakan bagian dari pemenuhan
tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa itu pusat
pertanggungjawaban ?
2.
Bagaimana karakteristik pusat
pertanggungjawaban ?
3.
Bagaimana sifat pusat
pertanggungjawaban ?
4.
Bagaimana cara kerja pusat
pertanggungjawaban ?
5.
Bagaimana peranan laba dalam
pusat pertanggungjawaban ?
6.
Apa saja jenis jenis pusat pertanggungjawaban
?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui definisi
pusat pertanggungjawaban
2.
Untuk mengetahui
karakteristik pusat pertanggungjawaban
3.
Untuk mengetahui sifat pusat
pertanggungjawaban
4.
Untuk mengetahui cara
kerja pusat pertanggungjawaban
5.
Untuk mengetahui peranan laba
dalam pusat pertanggungjawaban
6.
Untuk mengetahui jenis jenis
pusat pertanggungjawaban
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pusat Pertanggungjawaban
Pusat Pertanggungjawaban adalah unit
organisasi yang melakukan kegiatan mengolah input menjadi output yang
diprtanggung jawabkan oleh seorang pimpinan. Dalam hal ini organisasi merupakan
kumpulan pusat pertanggungjawaban, yang terlihat pada setiap kotak pada
struktur organisasi. Tujuannya adalah memastikan bahwa individu pada semua level di perusahaan
memberikan kinerja secara memuaskan yang sejalan dengan tujuan umum perusahaan
secara keseluruhan.
Defenisi pusat pertanggungjawaban dapat di simpulkan
sebagai berikut:
1.
Pusat pertanggungjawaban adalah
organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab
terhadap aktivitas yang dilakukan.
2.
Fungsi pusat pertanggungjawaban
adalah sebagai mengimplementasikan strategitertentu untuk mencapai tujuan perusahaan.
3.
Pusat pertanggungjawaban memperoleh
input yang akan digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan (aktivitas)-nya
dan menghasilkan output.
4.
Output suatu pusat
pertanggungjawaban juga bisa menjadi input untuk pusat pertanggungjawaban
yang lain.
5.
Manajer pusat pertanggungjawaban
bertanggungjawab untuk memastikanhubungan optimal antara input dengan output.
6.
Hubungan antara input dan output ada
yang bersifat timbal balik dan langsung,tetapi ada juga yang bersifat tidak
langsung.
7.
Mengukur input biasanya lebih mudah
karena terdapat ukuran-ukuran fisik yang jelas (nilai moneter, jumlah
tertentu, dlsb).
8.
Mengukur output lebih sulit
dilakukan, karena terkadang tidak terdapat ukuran fisik dan hubungan
dengan input yang jelas, sehingga dibutuhkan angka-angka pengganti (surrogate
numbers).
Kinerja pusat pertanggungjawaban
diukur dengan dua kriteria yaitu efisiensi danefektivitas.
a.
Efisiensi merupakan rasio
(perbandingan) antara input dengan output.
b.
Efektivitas merupakan rasio
(perbandingan) antara output yang dihasilkan dengantujuannya
B. Karakteristik Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban melakukan
kegiatan untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang disebut objective.
Organisasi secara keseluruhan mempunyai goal, manajer senior menetapkan
strategi untuk mencapai goal. Objective berbagai pusat pertanggungjawab dalam
suatu organisasi membantu implementasi strategi. Karena organisasi merupakan
sekumpulan pusat pertanggungjawaban, maka apabila setiap pusat
pertanggungjawaban mecapai objectivenya , maka goal organisasi akan tercapai.
Pusat pertanggungjawaban menerima
input, dalam bentuk bahan baku, tenaga kerja dan jasa. Dengan menggunakan Modal
Kerja (persediaan, piutang) perlengkapan pabrik dan asset lainnya, pusat
pertanggungjawaban melakukan kegiatan untuk mengubah input menjadi output baik
dalam bentuk barang atau jasa. Pada pabrik bentuk outputnya adalah produk. Pada
unit staff, seperti Sumber daya manusia, Trasportasi, Tehnisi, akuntansi dan
administrasi, outputnya adalah jasa.
C. Sifat Pusat Tanggung Jawab
a.
Mewujudkan Satu atau lebih maksud (cita-cita organisasi)
b.
Pusat tanggung jawab bertugas untuk mengimplementasikan
strategi yang telah disusun oleh manajer senior dalam rangka mencapai cita-cita
organisasi.
D. Cara Kerja Pusat Tanggung Jawab
1. Hubungan
antara input dan output
Manajemen bertanggungjawab untuk
mengoptimalisasi hubungan antara input dan output.Sumber daya yang digunakan (bahan
baku, tenaga kerja, jasa-jasa) diukur dari
biayanya. Sebagai contoh misalnya departemen produksi, inputnya
dalam bentuk bahan baku masih dapat dilihat pada produk jadi. Pengendalian,
difokuskan pada bagaimana memanfaatkan input minimal untuk menghasilkan output
yang diinginkan yaitu sesuai dengan ketentuan dan standar kualitas yang
ditetapkan pada waktu dan kuantitas seperti yang diinginkan.Proses dalam mengerjakannya menggunakan
modal kerja kapital (persediaan, piutang), peralatan, dan aktiva lainnya. Dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Langsung.
Departemen produksi, input berupa
bahan baku akan menjadi bagian fisik dari barang jadi yang merupakan output.
b.
Tidak Langsung.
Departemen pemasaran, input berupa
biaya periklanan ditujukan untuk meningkatkan hasil penjualan. Namun penjualan tidak hanya dipengaruhi oleh iklan.
c.
Kabur.
Departemen penelitian dan pengembangan, hasil
penelitian dan pengembangan yang dilakukan pada masa sekarang barangkali tidak
dapat diketahui selama beberapa tahun.
Pada beberapa kondisi, input tidak
berkaitan langsung dengan output. Misalnya biaya promosi yang dikeluarkan untuk
meningkatkan pendapatan, akan tetapi peningkatan penjualan dipengaruhi beberapa
factor selain promosi, hubungan antara peningkatan biaya promosi dengan
peningkatan pendapatan sulit dijelaskan. Pada kegiatan penelitian dan
pengembangan, hubungan antara input dan output lebih sulit lagi dijelaskan,
hasil dari kegiatan penelitian mungkin tidak nampak pada beberapa tahun dan
jumlah biaya optimum untuk kegiatan penelitian sulit ditetapkan.
2. Pengukuran
input dan output
Pada umumnya input yang digunakan
dalam pusat pertanggungjawaban dapat diukur secara phisik, jam tenaga kerja,
liter, kg, meter dll. Dalam Sistem Pengendalian Manajemen ukuran tersebut
dinyatakan dalam satuan moneter ( uang ). Sebagai catatan, input adalah
sumberdaya yang digunakan dalam pusat pertanggungjawaban, Jadi pasien rumah
sakit dan murid dari sekolah bukan merupakan input. Yang merupakan input adalah
sumberdaya yang digunakan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Pengukuran output tidak semudah
seperti pada pengukuran input, sebagai contoh penjualan yang dicapai suatu
periode adalh output bagi organisasi berorientasi laba, tetapi angka tersebut
tidak menunjukkan hasil yang dilakukan selama periode tersebut, seperti
kegiatan penelitian, pelatihan dan promosi tahun ini tidak merefleksikan output
tahun ini.
3. Efisiensi
dan efektifitas
Konsep input dan output dapat
digunakan untuk menjelaskan arti efisiensi dan efektifitas. Istilah ini umumnya
dinyatakan sebagai perbandingan, misalnya Pusat pertanggungjawaban A lebih
efisien dibandingkan dengan pesaingnya atau dibanding periode sebelumnya.
Efisiensi adalah ratio antara input dengan output, atau jumlah output yang
dihasilkan dari setiap unit input yang digunakan. Pusat pertanggung jawaban A
dikatakan lebih efisien disbanding Pusat Pertanggungjawaban B apabila:
a. Pusat tanggung jawab A menggunakan jumlah sumber daya yang lebih sedikit
daripada pusat tanggung jawab B, namun memproduksi jumlah output yang sama. Hal
ini berarti bahwa kedua pusat tanggung jawab tersebut menjalankan pekerjaan
mereka dengan memuaskan dan besarnya masing-masing pekerjaan tersebut bisa
dibandingkan, maka unit dengan input yang lebih rendah (biaya yang lebih
rendah) adalah yang lebih efisien.
b. Pusat tanggung jawab A menggunakan sumberdaya yang sama
jumlahnya dengan pusat tanggung jawab B, namun memproduksi output dengan jumlah
yang lebih besar. Hal ini berarti bahwa input yang digunakan adalah sama, namun outputnya
berbeda, maka dibutuhkan beberapa tolak ukur kuantitatif untuk menentukan
tingkat efisiensinya sehingga hal ini merupakan perhitungan yang lebih sulit.
Pada
beberapa pusat pertanggungjawaban, efisiensi diukur dengan membandingkan antara
biaya sesungguhnya dengan biaya standar, yaitu berapa biaya yang seharusnya
terjadi untuk menghasikan output yang ditetapkan. Efektifitas ditentukan dari
hubungan antara hasil yang dicapai pusat pertanggungjawaban dengan tujuannya.
Semakin besar kontribusi hasil terhadap tujuan yang ditetapkan, berarti semakin
efektif. Kelemahan utama, biaya yang tercatat bukanlah
tolak ukur atas sumber daya yang sebenarnya digunakan dan Standar pada hakikatnya
merupakan perkiraan tentang apa yang idealnya harus tercapai dalam kondisi yang
ada.
E.
Peranan Laba
Laba merupakan tolak ukur yang penting atas efektifitas karena bagi perusahaan
yang berorientasi pada laba, tujuan utamanya adalah memperoleh laba yang
memuaskan. Laba merupakan selisih antara pendapatan (ukuran output)
dan biaya (ukuran input), yang merupakan ukuran efisiensi.
F. Jenis-jenis Pusat Tanggung Jawab
Ada empat jenis pusat tanggung jawab, digolongkan menurut sifat input atau
output moneter yang diukur untuk tujuan pengendalian :
1.
Pusat Pendapatan.
2.
Pusat Beban.
3.
Pusat Laba.
4.
Pusat Investasi
1. Pusat Pendapatan
Pusat pendapatan, suatu output (yaitu, pendapatan) diukur secara moneter
akan tetapi tidak ada upaya formal yang dilakukan untuk mengaitkan input
(yaitu, beban atau biaya) dengan output. (Jika beban dikaitkan dengan
pendapatan, maka unit tersebut akan menjadi pusat laba). Pusat pendapatan
merupakan unit pemasaran/penjualan yang tak memiliki wewenang untuk menetapkan harga
jual dan tidak bertanggung jawab atas harga pokok penjualan dari barang-barang
yang mereka pasarkan. Penjualan atau pesanan aktual diukur terhadap anggaran
dan kuota, dan manajer dianggap bertanggung jawab atas beban yang terjadi
secara
langsung di dalam unitnya, akan tetapi ukuran utamanya adalah pendapatan.
langsung di dalam unitnya, akan tetapi ukuran utamanya adalah pendapatan.
Contoh:
departemen pemasaran (penjualan). Departemen pemasaran
tidak berwenang untuk menentukan harga pokok ataupun harga jual
produk yangdihasilkan. Akan tetapi, ukuran utama kinerjanya adalah pendapatan
yang diperolehdari pemasaran produk tersebut.
2. Pusat Biaya (Pusat Beban)
Pusat biaya
adalah pusat pertanggungjawaban yang inputnya diukur dalam satuan moneter,
tetapi outputnya tidak. Terdapat dua macam pusat biaya, yaitu Pusat biaya
tehnik dan Pusat Biaya Kebijakan. Hal ini sesuai dengan biaya yang terjadi
yaitu biaya tehnik yang merupakan biaya yang jumlahnya dapat ditaksir secara
pasti sesuai dengan output yang dihasilkan, misalnya biaya tenaga kerja
langsung, biaya bahan baku, suku cadang dll. Sedangkan biaya kebijakan adalah
biaya yang tidak dapat ditentukan secara pasti karena dikaitkan dengan
kebijakan manajemen.
Pusat Beban dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu
ü
pusat beban teknik
ü
pusat beban kebijakan
a. Pusat Biaya
Tehnik
Pusat biaya
tehnik adalah pusat beban yang sebagian besar biayanya adalah biaya teknis
sehingga biaya yang harus terjadi dapat ditentukan di muka secara teliti
(relatif tepat dan wajar) dalam ukuran biaya standar. Biaya teknik adalah biaya-biaya yang jumlahnya secara “tepat” dan
“memadai” dapat diestimasikan dengan keandalan yang wajar—sebagai contoh, biaya
pabrik untuk tenaga kerja langsung, bahan baku langsung, komponen,
perlengkapan, dan keperluan-keperluan.
Ciri-ciri pusat beban teknik, yaitu :
ü Input-inputnya dapat diukur secara moneter.
ü Input-inputnya dapat diukur secara fisik.
ü Jumlah dolar optimun dan input yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit
output dapat ditentukan.
ü Efisiensi dan efektivitasnya dapat diukur.
Pusat beban teknik biasanya ditemukan dalam operasi manufaktur.
Pergudangan,distribusi, pengiriman dengan truk, dan unit-unit serupa dalam
organisasi pemasaran bisa digolongkan ke dalam pusat beban teknik, sebagaimana
juga dengan pusat tanggung jawab dalam departemen administratif dan pendukung,
misalnya, bagian piutang, utang, dan pembayaran gaji di departemen kontroler;
catatan-catatan mengenai pegawai dan kafetarian di bagian sumber daya manusia,
catatan-catatan mengenai pemegang saham di secretariat perusahaan, dan
pangkalan kendaraan milik perusahaan.
Beban teknik, output dikalikan dengan biaya standar dari setiap unit,
mengukur biaya standar dari produk jadi. Selisih antara biaya teoretis dan
biaya aktual mencerminkan efisiensi dari pusat beban yang sedang diukur.
pusat beban teknik mengacu pada pusat tanggungjawab di mana biaya-biaya teknik paling banyak ditemukan, walaupun hal itu tidak berarti bahwa estimasi biaya teknik yang valid dapat dibuat untuk masing-masing pos.
pusat beban teknik mengacu pada pusat tanggungjawab di mana biaya-biaya teknik paling banyak ditemukan, walaupun hal itu tidak berarti bahwa estimasi biaya teknik yang valid dapat dibuat untuk masing-masing pos.
Contoh:
Departemen pemanufakturan (produksi); Bagian penggajian.Dalam pusat beban
teknik, efisiensi lebih ditekankan, sehingga output akandibandingkan dengan
beban standar. Disamping itu pusat beban teknik jugamempunyai tugas penting,
yaitu menjaga mutu dan volume produksi, serta melakukan pelatihan,
pengembangan dan penilaian untuk karyawan
b. Pusat Biaya
Kebijakan
Pusat beban
kebijakan adalah pusat beban yang sebagian besar biayanya adalah biaya
kebijakan. Biaya kebijakan adalah biaya yang tak tersedia estimasi tekniknya.Pusat beban kebijakan meliputi unit-unit administratif
dan pendukung (seperti, akuntansi, hukum, hubungan industrial, hubungan
masyarakat, sumber daya manusia), operasi litbang, dan hampir semua aktivitas
pemasaran. Output dari pusat biayai ini tidak bisa diukur secara moneter.
Kebijakan tidak berarti bahwa penilaian manajemen mengenai biaya optimum
bersifat mendadak dan sembarangan. Melainkan mencerminkan keputusan pihak
manajemen berkaitan dengan kebijakan-kebijakan tertentu: apakah akan menyamai
atau melampaui upaya-upaya pemasaran yang dilakukan oleh para pesaing; tingkat
pelayanan yang harus diberikan perusahaan kepada para konsumen dan jumlah uang
yang akan dikeluarkan dalam aktivitas litbang, perencanaan, keuangan, hubungan
masyarakat, dan aktivitas-aktivitas lainnya.
Pusat beban kebijakan, selisih antara anggaran dan biaya yang sesungguhnya
bukanlah ukuran efisiensi. Hal tersebut hanya merupakan selisih antara input
yang dianggarkan dan input yang sesungguhnya, serta tidak mencakup nilai
output. Jika biaya yang sesungguhnya tidak melebihi jumlah anggaran, maka pihak
manajer sudah “hidup sesuai dengan anggaran”; akan tetapi karena, anggaran
tidak dimaksudkan untuk meramalkan jumlah pengeluaran yang optimum, maka
menjalankan usaha dalam batas-batas anggaran yang ada tidak selalu berarti
menunjukkan kinerja yang efisien.
Contoh:
Unit-unit administratif dan pendukung, seperti bagian akuntansi,
hubunganmasyarakat (humas), legal (hukum), bagian sumber daya manusia, serta
penelitiandan pengembangan (R & D).
Ciri-ciri
pengendalian pusat beban kebijakan:
a)
Setiap kegiatan harus dilakukan
penyusunan anggarannya. Pendekatan dalam penyusunan anggaran yang bisa
digunakan adalah management by objective(suatu proses formal, dimana pembuat
anggaran mengusulkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu dan menyarankan
ukuran untuk evaluasi kinerjanya), yang bisa dilakukan dengan incremental
budget (bebansekarang dijadikan dasar) atau zero-base review (anggaran selalu
ditinjauulang).
b)
Beban yang dikeluarkan jumlahnya
bervariasi.
c)
Keuangan dikendalikan dengan partisipasi
para manajer dalam perencanaan dan pelaksanaannya.
d)
Kinerja ditentukan dengan kemampuan
manajer untuk menggunakan bebansesuai dengan jumlah yang dianggarkan.Setiap
pusat beban kebijakan lebih banyak mengalami kesulitan dalammenghubungkan
antara input dengan hasil yang akan diperoleh dan keinginan yang besar
untuk menunjukkan kinerja terbaik (sehingga seolah-olah kurang selarasdengan
tujuan)
Menurut R.A
Supriyono dalam bukunya Sistem Pengendalian Manajemen, bahwa:
“Pusat beban
kebijakan adalah pusat beban yang sebagian besar biayanya adalah biaya
kebijakan. Biaya kebijakan adalah biaya yang terjadinya danvariabilitasnya
ditentukan berdasar kebijakan manajemen. Biaya kebijakantidak mempunyai
hubungan fisik secara optimal (erat dan nyata) dengan keluarannya.”
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keluaran pusat biaya kebijakantidak
dapat atau sulit diukur secara kuantitatif atau tidak mempunyai hubunganyang
nyata dengan masukannya.Pusat biaya kebijakan tidak dapat dinilai efisiensinya
karena keluaran yangdihasilkan sulit diukur dan tidak dapat dibandingkan dengan
masukannya.Efektivitas pusat biaya kebijakan dinilai berdasarkan kaitan antara
keluaran yangdihasilkan dengan target yang telah ditetapkan.
Menurut R.A Supriyono dalam bukunya
Sistem pengendalian Manajemen:
“Pengendalian
pusat beban kebijakan mempunyai karakteristik khusus yangberbeda dengan
pengendalian pusat beban teknis terutama dalam hal ini :
ü Penyusunan anggaran
ü
Tipe pengendalian yang digunakan
ü Pengukuran prestasi manajer
ü
Pemilihan manajer
ü
Pemeliharaan ikllim organisasi
ü
Penentuan proporsi biaya teknis.”
1)
Penyusunan Anggaran
Manajemen membuat
keputusan anggaran untuk pusat beban kebijakan yang terpisah dari pusat beban
teknik. Perhatian utama bukanlah volumenya; karena hal tersebut sebagian besar
ditentukan oleh tindakan-tindakan yang diambil oleh pusat tanggung jawab
lainnya—misalnyã, kemampuan departemen pemasaran untuk meningkatkan penjualan.
Pihak manajemen merumuskan anggaran pusat beban kebijakan dengan menentukan
besarnya pekerjaan yang harus diselesaikan.
Pusat beban
kebijakan terbagi ke dalam dua kategori umum:
a.
Berkesinambungan
: berkesinambungan (continuing work) dilakukan secara konsisten dari tahun ke
tahun, seperti pembuatan laporan keuangan oleh kontroler perusahaan.
b.
Bersifat khusus.
Pekerjaan khusus adalah proyek “satu langkah”—sebagai contoh, pengembangan dan
penyusunan sistem pembuatan anggaran laba dalam sebuah divisi baru.
Suatu teknik yang
sering digunakan dalam membuat anggaran untuk pusat beban kebijakan disebut
sebagai manajemen berdasarkan tujuan (management objective), yaitu suatu proses
formal di mana pembuat anggaran mengusulkan untuk menyelesaikan pekerjaan
tertentu dan menyarankan ukuran yang akan dipakai dalam evaluasi kinerja. Fungsi
perencanaan bagi pusat pengeluaran yang tak direncanakan biasanya dijalankan
dalam satu di antara dua cara ini, yaitu :
a)
Anggaran Inkremental
Anggaran inkremental adalah
penganggaran yang dida-sarkan pada level biaya kini yang selanjutnya
disesuaikan dengan inflasi dan perubahan lingkungan lainnya.Kekurangan
pembuatan anggaran inkremental,yaitu :
ü Tingkat
pengeluaran yang ada dari pusat beban kebijakan, diterima, dan tidak dikaji
ulang selama proses pembuatan anggaran.
ü Para manajer
pusat beban ini biasanya ingin meningkatkan tingkat pelayanan dan dengan
demikian cenderung meminta tambahan sumber daya dan berusaha agar permintaannya
dikabulkan.
b)
Tinjauan Berdasarkan Nol (Zero-Base
Review)
Tinjauan berdasarkan nol adalah pendekatan untuk
meng-analisi setiap pusat kebijakan berdasar jadwal yang mencakup semua tugas
yang mencakup jangka panjang, misalnya lima tahun.Kelemahan tinjauan
berdasarkan nol, yaitu :
ü Tinjauan ini
memerlukan benchmarking biaya dan keluaran dari perusahaan lain, namun sulit
dilakukan.
ü Tinjauan ini
mungkin menimbulkan masalah potensial, misalnya banyak mengkonsumsi waktu dan
menimbulkan trauma bagi manajer yang kegiatannya dikaji.
ü Tinjauan ini
sulit dilakukan karena mungkin para manajer cenderung mempertahankan “statua
quo”.
c)
Variasi Biaya
Biaya dalam pusat beban kebijakan cukup terlindungi
dari fluktuasi jangka pendek karena dalam membuat anggaran untuk pusat beban
kebijakan, para manajer cenderung untuk menyetujui perubahan yang terkait
dengan perubahan volume penjualan yang diantisipasi, mengizinkan untuk menambah tenaga kerja jika volume penjualan bergerak
naik, dan untuk mengurangi tenaga kerja jika volume penjualan sedang menurun.
d)
Jenis Pengendalian Keuangan
Tujuan utama
dari pusat beban kebijakan adalah untuk mengendalikan biaya dengan
mengikutsertakan para manajer guna berperan serta dalam perencanaan,
bersama-sama mendiskusikan langkah apa yang akan diambil, dan tingkat usaha
yang bagaimana yang tepat untuk masing-masing.
e)
Pengukuran Kinerja
Laporan prestasi pusat beban kebijakan digunakan untuk
menjamin bahwa tugas yang direncanakan telah dilaksanakan dengan biaya yang
telah dianggarkan, dan tidak ada pengeluaran dapat melampaui anggaran tanpa
persetujuan manajemen puncak lebih dahulu.
2)
Tipe
Pengendalian Yang Di Gunakan
Tipe PengendalianTujuan
anggaran pusat beban kebijakan adalah untuk memungkinkanmanajemen pusat biaya
kebijakan mengendalikan biaya dengan cara ikut berperanserta dalam perencanaan
tugas-tugas dan anggaran biayanya. Biaya dikendalikandiantaranya dengan cara
menyusun anggaran biaya yang jumlahnya harus sedekatmungkin dengan biaya
sesungguhnya
3)
Pengukuran
Prestasi
Dalam pusat beban kebijakan, laporan prestasi tidak
digunakan untuk menilaiefisiensi pusat beban kebijakan. Anggaran pusat beban
kebijakan merupakankesanggupan manajernya untuk melaksanakan tugas yang
direncanakan dengan biayayang tidak boleh melebihi anggarannya tanpa
persetujuan manajemen puncak terlebihdahulu.
4)
Pemilihan
Manajer
Salah satu
syarat penting agar dapat mengendalikan pusat beban kebijakanadalah pemilihan
manajer yang baik untuk memimpin pusat beban tersebut. Manajer tersebut
harus mempunyai kemampuan teknis yang diperlukan untuk mengendalikantugas-tugas
yang dilaksanakan dalam departemennya. Dan kemampuan pengelolaanyang diperlukan
untuk mengatur pelaksanaan tugas-tugas kearah pencapaian tujuanorganisasi yang
dipimpinnya.
5)
Pemeliharaan
Iklim Organisasi
Iklim yang
baik maksudnya adanya pengakuan penghagaan terhadap semuatugas yang
dilaksanakan oleh para pelaksanan dan para pelaksanan harusmemperhatikan biaya
untuk melaksanakan tugasnya jangan sampai melampauianggarannya.
6)
Penentuan
Proporsi Biaya teknik
Perlu diperhatikan bahwa sebagian kecil dalam pusat
beban kebijakanmungkin merupakan biaya teknik dalam departemennya. Hal ini
dapat dilakukandengan cara mengidentifikasi tugas-tugas rutin karena sebagian
biaya tugas-tugasrutin biasanya merupakan biaya teknik sehingga tugas ini dapat
diidentifikasimasukan dan keluarannya dan dapat teknik pada departemennya,
manajer pusat beban kebijakan dapat dengan baik mengendalikan sebagian
biaya departemennya,meskipun jumlahnya relativ kecil.
Menurut R.A Supriyono dalam bukunya
Sistem Pengendalian Manajementerdapat beberapa jenis pusat biaya kebijakan yang
umumnya ada pada suatuorganisasi, yaitu
ü Pusat administrasi
ü Pusat penelitian dan pengembangan
ü Pusat pemasaran”
1) Pusat
Administratif dan Pusat Pendukung
Pusat
administratif merupakan pusat-pusat pertanggungjawaban yang berfungsi sebagai
penentu strategi dan kebijakan, perencanaan, pengarahan, dan pengendalian
kegiatan organisasi atau unit organisasi secara menyeluruh.Pusat pendukung
merupakan unit-unit pendukung yang menyediakanlayanankepada pusat tanggung
jawab.
Pusat
administrasi dan pendukung adalah pusat biaya kebijakan yang berfungsi untuk
memberikan jasa pada pusat pertanggungjawaban lain.
a. Masalah
Pengendalian
1)
Kesulitan pengukuran output. Karena
output tidak dapat diukur, tidak mungkin untuk menempatkan standar biaya
sebagai tolok ukur untuk pengukuran kinerja keuangan.
2)
Kesulitan untuk mencapai goal
congruence. Dengan tidak adanya keselarasan cita-cita antara manajer dengan
staff di suatu organisasi akan mengakibatkan terabaiakannya kesejahteraan
perusahaan.
b. Penyusunan
Anggaran
Penyusunan
anggaran berupa pos-pos beban, dengan usulan anggaran dibandingkan dengan
seluruh beban aktual pada tahun berjalan. Usulan anggaran dari pusat
administrasi terdiri dari komponen berikut ini :
1)
Biaya minimal yang harus ada.
2)
Biaya kebijakan sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan
3)
Penjelasan apabila terjadi
peningkatan biaya.
2) Pusat
Penelitian dan Pengembangan
Aktivitas
pada litbang merupakan satu kesatuan rangkaian yang mana penelitian dasar
merupakan titik awal dan diakhiri dengan pengujian produk.
a.
Masalah
pengendalian:
1)
Kesulitan menghubungkan hasil dengan
input. Pada pusat penelitian sulit mengukur hasilnya secara kuantitatif. Tetapi
berbeda dengan pusat administrasi, pada pusat penelitian, hasilnya paling tidak
dalam bentuk output yang tidak berwujud seperti, paten, produk baru, proses
produksi baru, tetapi hubungan input dan outputnya sulit ditetapkan secara
tahunan, karena waktu yang diperlukan dalam kegiatan penelitian sangat
bervariasi.
2)
Kesulitan untuk mencapai goal
congruence. Sama seperti pada pusat administrasi. Manajer penelitian
menginginkan melakukan penelitian yang terbaik yang mungkin cukup mahal bagi
organisasi. Selain itu mungkin karyawan dibagian penelitian tidak cukup
kemampuannya untuk melakukan penelitian yang optimum sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
b. Penelitian Dasar Meliputi :
1) Tidak
terencana, dimana pihak manajemen hanya membuat keputusan secara umum mengenai
bagian yang harus dieksplorasi.
2) Sering kali
ada tenggang waktu yang lama antara dimulainya penelitian dengan pengenalan
produk baru yang berhasil.
c.
Program
Litbang
Program litbang
terdiri dari serangkaian program di tambah kelonggaran untuk pekerjaan yang
tidak di rencanakan, hal tersebut biasanya di tinjau setiap tahunnya oleh
manajer senior.
d.
Anggaran Tahunan
Perusahaan
yang telah memutuskan suatu program litbang berjangka panjang dan telah menjalankan
program ini dengan system persetujuan proyek, maka upaya untuk menyusun
anggaran litbang pertahun akan menjadi persoalan yang sederhana, dengan
melibatkan kalenderisasi atas pengeluaran yang di perkirakan selama periode
anggaran.
Jika suatu perusahaan
telah memutuskan suatu program litbang berjangka panjang dan telah menjalankan
program ini dengan sistem persetujuan proyek, maka upaya untuk menyusun
anggaran litbang per tahun akan menjadi persoalan yang sederhana, dengan
melibatkan “kalenderisasi” atas pengeluaran yang diperkirakan selama periode
anggaran. Jika anggaran disusun sesuai dengan rencana strategis perusahaan
(sebagaimana seharusnya), maka persetujuan atas proyek merupakan sesuatu yang
rutin—semata-mata membantu dalam perencanaan kas dan pegawai.
e.
Pengukuran Kinerja
Hampir semua perusahaan secara regular mem-bandingkan pengeluaran actual dengan pengeluaran yang dianggarkan dari
semua pusat tanggung jawab dan seluruh proyak yang dijalankan guna membantu
para manajer dipusat tanggung jawab dalam me-rencanakan pengeluaran mereka
Secara reguler, biasanya per bulan atau per kuartal, hampir semua
perusahaan membandingkan pengeluaran aktual dengan pengeluaran yang dianggarkan
dari semua pusat tanggung jawab dan seluruh proyek yang dijalankan.
Perbandingan ini kemudian dirangkum untuk dilaporkan kepada manajer dengan
seprogresif mungkin guna membantu para manajer di pusat tanggung jawab dalam
merencanakan pengeluaran mereka dan untuk meyakinkan para atasan mereka bahwa
pengeluaran-pengeluaran tersebut masih dalam batas-batas yang disepakati.
Pada beberapa perusahaan, manajer
menerima dua laporan:
ü
Perbandingan antara peramalan
terakhir (forecast) dari total biaya dengan jumlah yang disetujui pada setiap
projek, untuk menentukan apakah diperlukan adanya perubahan pada setiap projek
yang dilakukan.
ü
Perbandingan antara anggaran biaya
dengan biaya sesungguhnya, untuk meyakinkan bahwa biaya yang terjadi sesuai
dengan yang disepakati. Dari laporan tersebut, tujuan utamanya adalah untuk
menilai efektifitas kegiatan penelitian.
3)
Pusat Pemasaran
Pusat pemasaranadalah pusat
pendapatan dan sekaligus pusat beban yang aktivitas-aktivitasnya mencakup:
ü aktivitas
untuk memperoleh pesanan konsumen (order-getting).
ü aktivitas
untuk melayani konsumen (order-filling).
b. Dua Jenis
Aktivitas pada Pusat Pemasaran :
1)
Aktivitas Logistik
Aktivitas logistik adalah aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam
memindahkan barang dari perusahaan ke pelanggan dan mengumpulkan piutang yang
jatuh tempo dari para pelanggaimya. Aktivitas-aktivitas ini mencakup
transportasi ke pusat distribusi, pergudangan, pengapalan dan pengiriman,
pengajuan rekening dan aktivitas yang terkait dengan fungsi kredit dan
penagthan piutang. Pusat tanggung jawab yang menjalankan fungsi-fungsi tersebut
secara mendasar serupa dengan pusat beban dipabrik. Banyak yang merupakan pusat
bebàn teknik yang dapat dikendalikan melalui penerapan standar dan menyesuaikan
anggaran untuk mencerminkan biaya-biaya ini pada berbagai tingkatan volume.
2)
Aktivitas Pemasaran
Aktivitas pemasaran adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh pesanan. Aktivitas-aktivitas ini meliputi uji
pemasaran; pemnbentukan, pelatihan, dan pengawasan terhadap tenaga penjualan
(sales force); periklanan, dan promosi penjualan—yang seluruhnya memiliki
karakteristik-karakteristik yang menimbulkan permasalahan pengendalian
manajemen.
3.
Pusat Laba
Pusat laba
(profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan
untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak
memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba
hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. Misalnya:
pimpinan anak perusahaan atau manajer divisi yang tidak diberi hak untuk
mengambil keputusan tentang investasi.
Manfaat
pusat laba, menjadikan unit organisasi sebagai pusat laba dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1)
Kualitas keputusan dapat meningkat
karena keputusan itu dibuat oleh para manajer yang paling dekat dengan titik
keputusan.
2)
Kecepatan dalam pengambilan
keputusan operasional dapat meningkat karena tidak perlu mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari kantor pusat.
3)
Manajemen kantor pusat bebas dari
pengambilan keputusan harian sehingga dapat berkonsentrasi kepada hal-hal yang
lebih luas.
4)
Manajer karena hanya tunduk pada
sedikit batasan dari korporat, lebih bebas untuk menggunakan imajinasi dan
inisiatifnya.
5)
Karena pusat-pusat laba serupa
dengan perusahaan yang independen, maka pusat laba memberikan pelatihan yang
sempurna bagi manajemen umum. Para manajer mendapatkan pengalaman dalam
mengelola seluruh area fungsional, dan manajemen yang lebih tinggi mendapatkan
kesempatan untuk mengevaluasi potensi pekerjaan yang tingkatnya lebih tinggi.
..
4. Pusat Investasi
Pusat
investasi mengharuskan manajer dan karyawannya mengontrol pendapatan, biaya dan
tingkat investasi dalam pusat pertanggungjawaban, karena manajernya bertanggung
jawab untuk keuntungan subunitnya dan penggunaan modal atau investasi ke dalam subunitnya
akan menghasilkan laba. Jadi pusat investasi dalam suatu organisasi yang
mempunyai pengendalian atas biaya dan pendapatan serta pengendalian atas dana
investasi agar memperoleh laba yang lebih besar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada umumnya , pusat pendapatan
merupakan unit pemasaran/penjualan yang tidak memiliki wewenang untuk
menetapkan harga jual dan tidak bertanggung jawab atas harga pokok penjualan
dari barang-barang yang mereka pasarkan. Pusat beban adalah pusat tanggung
jawab yang inputnya diukur secara moneter, namun outputnya tidak. Ada dua jenis
umum dari pusat beban, yaitu : pusat beban teknik dan pusat beban kebijakan.
Biaya teknik adalah biaya–biaya yang jumlahnya secara “tepat” dan “memadai”
dapat diestimasikan dengan keandalan yang wajar.
Defenisi pusat
tanggung jawab merupakan organisasi yang di pimpin oleh seorang manajer yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan hierarki. Pada tingkatan
terendah adakah pusat untuk seksi-seksi, pergeseran kerja (workshift), dan unit
organisasi kecil lainnya. Dari sudut pandang manajer senior dan dewan direksi,
perusahaan secara keseluruhan merupakan pusat tanggung jawab, meskipun istilah
ini biasanya berkenan dengan unit-unit dalam perusahaan.
Jenis-jenis pusat
pertanggungjawaban terdapat empat pusat yatitu :
pusat pendapatan, pusat biaya, pusat laba dan pusat investasi. Dimana pusat laba
dapat dibentuk dengan struktur divisionalisasi, yang memungkinkan unit utama
bertanggungjawab terhadap produksi dan pemasaran sekaligus. Pusat investasi
merupakan pusat pertanggungjawaban yang bertugas untuk mengatur investasi guna
mencapai laba yang seoptimal mungkin.
B. Saran
Sebagai
manajer dari setiap pusat-pusat pertanggungjwaban
hendaknya dapat menampilkan sikap
tanggungjawab yang baik sehingga mampu menyelesaikan
tugas-tugas dengan baik sesuai dengan wewenang yang berikan direktur utama.
Sedangkan untuk direktur utama
sendiri hendaknya tetap mengontrol dengan baik kinerja dari setiap
manajer-manejer pusat pertanggungjawaban.. Dan untuk pembaca
lebih banyak lah membaca dan mencari referensi tentang apa itu dan bagaimana menerapkan dan memaknai pusat pertanggungjawaban itu
sendiri.
saya memberikan pujian kepada mr pedro cukup atas bantuannya dalam mengamankan pinjaman untuk membeli rumah baru kami untuk keluarga kami. pedro adalah kekayaan informasi dan dia membantu mendidik saya dan keluarga saya mengapa pinjaman rumah adalah pilihan terbaik untuk situasi khusus kami. setelah berunding dengan pedro jerome dan penasihat keuangan kami semua orang setuju bahwa pinjaman rumah adalah solusi yang tepat. Anda dapat menghubungi mr pedro jerome jika Anda juga mencari pinjaman apa pun di email / email whatsapp: pedroloanss@gmail.com whatsapp: +1-8632310632
ReplyDelete