makalah faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional BY- ZURINA.,S.M

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1   Latar Belakang

Untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara salah satunya dapat dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi ( economic growth ) dapat diukur dari kenaikan besarnya pendapatan nasional ( produksi nasional ) pada periode tertentu. Oleh karena itu, nilai dari pendapatan nasional ( national income ) ini merupakan gambaran dari aktivitas ekonomi secara nasional pada periode tertentu. Tingginya tingkat pendapatan nasional dapat mencerminkan besarnya barang dan jasa yang dapat diproduksi. Besarnya kapasitas produksi tersebut dapat menunjukkan tingginya tingkat kemakmuran masyarakat dalam suatu negara. Baik negara yang sedang berkembang maupun negara – negara maju, semua mengiginkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya satu tahun. Pendapatan nasional memiliki banyak faktor-faktor  yang mempengaruhuinya

Arus pembayaran atas faktor produksi oleh sektor perusahaan, pemerintah, ataupun luar negeri merupakan pendapatan bagi parapemilik faktor produksi. Setiap orang akan memperoleh pendapatan karena membantu proses produksi.

1.2  Rumusan masalah

a.       Apa itu faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional ?

b.         Macam-macam faktor pendapatan nasional ?

c.          Apa pengertian multipelier ?

d.         Apa pengertian inflationary gap dan deflationary gap ?

 

1.3   Tujuan penulisan

1.      Memahami lebih dalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional

2.      Memudahkan mahasiswa untuk mengetahui macam-macam faktor pendapatan nasional

3.      Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang pengertian inflationary gap dan deflationary gap

4.      Agar mahasiswa mampu menjelaskan pengertian multipelier


BAB 11

PEMBAHASAN

 

2..1  Faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional

Ø  Kualitas Sumber Daya Manusia

Negara yang memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi tentu akan memiliki pendapatan nasional yang tinggi pula. Jepang dikenal sebagai negara yang memiliki kualitas SDM yang tinggi. Walaupun Jepangtidak memiliki banyak potensi sumber daya alam jika dibandingkan dengan Indonesia, tetapi karena kualitas SDM-nya tinggi maka Jepang mampu menghasilkan pendapatan nasional yang tinggi pula sehingga tergolong sebagai negara maju.

Ciri-ciri SDM yang memiliki kualitas tinggi adalah:

1) memiliki bekal ilmu pengetahuan yang tinggi;

2) memiliki etos kerja yang baik (rajin, disiplin, jujur, tepat waktu, dan lainlain);

3) memiliki tingkat keterampilan yang baik;

4) menguasai teknologi dan informasi (seperti teknologi komputer, internet, dan bioteknologi).

5) menyukai tantangan dan perubahan.

Jika dibandingkan dengan faktor-faktor lain yang bisa memengaruhi besar kecilnya pendapatan nasional, faktor kualitas SDM memiliki peranan yang paling besar dalam menentukan besar kecilnya pendapatan nasional. Karena, jika kualitas SDM baik maka dapat dipastikan pengelolaan dan pengendalian faktor-faktor lain untuk mencapai kemakmuran dapat terlaksana dengan baik.

2. Potensi Sumber Daya Alam

Negara yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah jika dikelola dengan baik akan menghasilkan pendapatan nasional yang tinggi. Seperti halnya Indonesia, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam tentu akan memiliki pendapatan nasional yang tinggi, seandainya potensi sumber daya alam dikelola dengan baik dan bertanggung jawab.

3. Jumlah Modal yang Digunakan

Jika suatu negara memiliki modal yang cukup untuk mengolah sumber daya alam yang tersedia, tentu pendapatan nasional negara tersebut akan meningkat. Sebaliknya, jika suatu negara kekurangan modal maka pendapatan nasional negara tersebut tidak optimal. Pada umumnya, jika suatu negara kekurangan modal (baik modal barang seperti mesin, maupun modal uang) maka negara tersebut akan mengundang investor asing untuk menanamkan modalnya, biasanya dalam bentuk pendirian perusahaan-perusahaan. Akan tetapi, jika suatu negara memiliki banyak modal (terutama negaranegara maju) maka negara tersebut akan menanamkan sebagian modalnya ke negara lain yang diinginkannya.

Negara yang dijadikan tujuan penanaman modal oleh investor asing umumnya memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

a)      mempunyai SDA (Sumber Daya Alam) yang memadai;

b)      keamanan dalam negeri terjamin;

c)      memiliki undang-undang ketenagakerjaan yang kondusif;

d)     lebih disukai yang memiliki tenaga kerja dengan upah yang murah;

e)      memiliki pemerintahan yang baik dan kuat (stabil);

f)       penegakan hukum berjalan lancar; dan

g)      birokrasi yang tidak bertele-tele dalam penanaman modal asing.

4.   Tingkat Teknologi yang Digunakan

Dengan teknologi sederhana, jumlah barang dan jasa yang dihasilkan relatif lebih sedikit. Akan tetapi dengan teknologi modern, jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tentu lebih banyak. Dengan demikian, penggunaan teknologi yang lebih modern akan meningkatkan perolehan pendapatan nasional.

5. Stabilitas Keamanan

Stabilitas keamanan yang buruk akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian pendapatan nasional suatu negara. Misalnya, jika sering terjadi kerusuhan, demonstrasi disertai kekerasan, peledakan bom, terorisme, perang antar suku, dan gerakan separatis, akan mengakibatkan berkurangnya pencapaian pendapatan nasional. Sebaliknya, jika stabilitas keamanan baik tentu akan mendorong kegiatan perekonomian sehingga jumlah pendapatan nasional akan meningkat.

6. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah sangat berpengaruh terhadap pencapaian pendapatan nasional. Jika suatu negara memiliki pemerintahan yang bersih, berwibawa, dan berkualitas maka pemerintah negara tersebut pasti akan membuat kebijakan-kebijakan yang tepat, baik kebijakan di bidang politik maupun ekonomi.

Kebijakan-kebijakan yang tepat dan disertai pelaksanaan yang bertanggung jawab tentu akan berpengaruh pada naiknya pendapatan nasional.

7.   Keadaan Geografis dan Geologis

Suatu negara dengan letak geografis dan geologis tertentu, berisiko mengalami bencana alam yang berulang setiap tahunnya. Bencana alam seperti gempa bumi, topan, dan banjir, yang terjadi berulang-ulang akan merusak sarana dan prasarana yang ada. Kerusakan tersebut tentu berdampak pada berkurangnya pencapaian pendapatan nasional. Sebaliknya, negara yang tidak pernah (jarang) tertimpa bencana alam, tidak akan mengalami kerusakan-kerusakan yang berakibat pada berkurangnya pendapatan nasional.

8.         Konsumsi, Tabungan dan Investasi

Seperti kita ketahui, berdasarkan pendekatan pengeluaran khusus, untuk pe rekonomian tertutup sederhana, yaitu perekonomian yang belum melibatkan hubungan dengan luar negeri (ekspor dan impor) dan belum melibatkan kegiatan pemerintah, pendapatan nasional hanya terdiri dari konsumsi (C) dan tabungan (S). Hal itu berarti, pendapatan nasional yang diterima masyarakat hanya digunakan untuk komsumsi dan menabung, yang dirumuskan sebagai berikut:

Y = C + S

Karena tabungan (S) umumnya oleh masyarakat dititipkan di bank dan lembaga keuangan, maka tabungan (S) tersebut akan digunakan untuk investasi sebab tabungan yang disimpan di bank atau lembaga keuangan akan disalurkan lagi ke masyarakat sebagai sarana investasi. Dengan demikian, persamaan pendapatan nasional (Y) dapat ditulis sebagai berikut:

Y = C + I

Dari dua persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa komponen pendapatan nasional dalam perekonomian tertutup sederhana terdiri dari: konsumsi (C), tabungan (S), dan investasi (I).

Berikut ini kita akan membahas faktor-faktor yang memengaruhi C, S dan I yang pada akhirnya bisa memengaruhi besar kecilnya pencapaian pendapatan nasional. Karena bila C, S, dan I berubah (naik atau turun) sudah tentu akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya pendapatan nasional.

1) Faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi, yaitu:

a)      Faktor intern, terdiri dari besarnya pendapatan, selera, komposisi keluarga (jumlah dan usia anggota keluarga), gaya hidup, dan kebiasaan.

b)      Faktor ekstern, yaitu lingkungan masyarakat, kebijakan pemerintah, budaya masyarakat, harga-harga barang, dan perkembangan IPTEK.

2) Faktor-faktor yang memengaruhi tabungan, yaitu:

a)      besarnya pendapatan;

b)      hasrat menabung;

c)      tingkat suku bunga bank; dan

d)     tingkat inflasi.

3) Faktor-faktor yang memengaruhi Investasi, yaitu:

a) besarnya permintaan potensial;

b) tingkat suku bunga bank;

c) stabilitas keamanan;

d) MEC (Marginal Efficiency of Capital = kemampuan modal untuk menghasilkan)

2.2 Pengertian multipilier (angka pengganda)

Angka pengganda atau multiplier adalah hubungan kausal antara variabel tertentu dengan variabel pendapatan nasional.  Jika angka pengganda tersebut memepunyai angka yang tinggi, maka  dengan perubahanyang terjadi pada variabel tersebut akan memengaruhi angka terhadap tingkat pendapatan nasional yang besar juga, dan sebaliknya. Perubahan pendapatan anasional itu ditunjukan oleh suatu anagka pelipat yang disebut dengan  koefisien multiplier. Proses multiplier adalah adanya peruba

han pada variabel investasi menyababkan pengeluaran agregat menjadi beruba

h. Namun dari keseimbangan pendapatan nasional tidak sebesar pertambahan investasi tersebut.

contoh:

Dimisalkan (dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi (C) = 20 + 0,75Y dan besarnya investasi (I) = 10, maka pendapatan keseimbangan sebesar 120. Apabila terdapat tambahan investasi sebesar 2, maka pendapatan sekarang adalah sebagai berikut:

Jawab:

∆Y       = K . ∆I

∆Y = 4 . 2 = 8

Ysekarang        = Ysebelum + Tambahan Y (∆Y)

Ysekarang        = 120 + 8 = 128 milyar rupiah

 

2.3 Pengertian deflationary dan inflationary

Deflationary Gap (jurang Deflasi ) adalah jmlah kekurangan pembelanjaan agregat yang diperlukan untuk mencapai penggunaan tenaga kerja penuh (S<I)

            Sedangkan   Inflationary Gap (jurang Inflasi) adalah Kelebihan pembelanjaan agregat diatas pengeluaran agregat pada penggunaan tenaga kerja penuh yang menimbulkan kekurangan barang dst menaikkan harga-harga (S>I)

Contoh soal

Y1 = 300

Y2 = 240

C1 = 250

C2 = 280

Investasi (I) = 40

Hitunglah

1.       I Gap/ D Gap bila kapasitas produksi nasional (KPN) 240

2.       I Gap/ D Gap bila kapasitas produksi nasional (KPN) 300

Jawab

1.      Mencari mpc (b) ∆C/∆Y 30/40 = ¾

2.       Mencari konsumsi otonom (a)

C= a + by

250 = a + 0,75(300)

250 = a + 225

a = 250-225

a = 25

maka fungsi C = 24 + 0,75Y

3.       Mencari BEP

Y=C

Y= a + bY

Y = 25 + 0,75Y

Y-0,75 = 25

0,25Y = 25

Y = 100

4.       Mencari pendapatan nasional (Y)

Y = C+I

Y = 25 + 0,75 Y+40

Y-0,75Y =25 + 40

O,25Y = 65

Y= 260

Jika KPN 240

S= Y-C

S = Y – (a+By)

S = 240 – (25+0,75(240))

S = 240 – (25+180)

S = 240 – 205

S= 35

Karena pada saat KPN 240 besar saving (S) adalah 35, yang artinya S <I, maka pada KPN 240 terjadi inflationary gap

 

BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan

Negara yang memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi tentu akan memiliki pendapatan nasional yang tinggi pula. Jepang dikenal sebagai negara yang memiliki kualitas SDM yang tinggi. Walaupun Jepangtidak memiliki banyak potensi sumber daya alam jika dibandingkan dengan Indonesia, tetapi karena kualitas SDM-nya tinggi maka Jepang mampu menghasilkan pendapatan nasional yang tinggi pula sehingga tergolong sebagai negara maju.

 

                Ciri-ciri SDM yang memiliki kualitas tinggi adalah:

1) memiliki bekal ilmu pengetahuan yang tinggi;

2) memiliki etos kerja yang baik (rajin, disiplin, jujur, tepat waktu, dan lainlain);

3) memiliki tingkat keterampilan yang baik;

4) menguasai teknologi dan informasi (seperti teknologi komputer, internet, dan bioteknologi).

5) menyukai tantangan dan perubahan.

 

3.2  Saran

Para penulis makalah selanjutnya, untuk lebih banyak membaca dan mengumpulkan referensi agar dapat menyempurnakan makalah dengan materi dan pembahasan yang lebih baik lagi. Para pembaca makalah ini, untuk lebih giat mempelajari dan menelaah pelajaran khususnya materi Pengantar ekonomi makro dan dapat mengamalkannya serta mengingatkan penulis untuk memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam makalah ini.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Sukirno, Sadono, Pengantar Ekonomi Makro, Edisi Kedua, 2000. Pt. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Mankiw, Gregory, Makroekonomi, Edisi Kedua, 2006, Salemba Empat, Jakarta.

http://www.g-excess.com/3384/teori-ekonomi-makro-dan-pendapatan-nasional/

http://id.wikipedia.org/wiki/pendapatannasional

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN, SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

MAKALAH STRATEGI PEMASARAN KOMPETITIF INTERNASIONAL

MAKALAH MANAJEMEN RESIKO by ZURINA.,S.M